Home » » PELATIHAN VERMIKOMPOS DUSUN NGANTRU, DESA SEKARAN, KECAMATAN KASIMAN BOJONEGORO

PELATIHAN VERMIKOMPOS DUSUN NGANTRU, DESA SEKARAN, KECAMATAN KASIMAN BOJONEGORO

Masih banyak petani dan peternak  belum paham betul tentang integrated farming. Sebagai bukti, masih banyak dijumpai penumpukan kotoran-kotoran hasil ternak di beberapa desa di Daerah Bojonegoro Jawa Timur.
Kotoran sapi yang dihasilkan terkadang dibiarkan menumpuk begitu saja di kandang. Kotoran-kotoran sapi tersebut tidak dipergunakan oleh pemiliknya. Akibatnya, timbul pencemaran udara karena bau dan muncul banyak vektor penyakit seperti lalat, cacing, kutu, caplak, tungau dan lain-lain. 
“Seperti di Dusun Ngantru, Desa Sekaran, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro. Di wilayah ini mayoritas warga memelihara sapi potong sekaligus berkecimpung sebagai petani palawija, tapi sayang sistem pertanian terpadu ini belum diterapkan," ujar Ahmad Khairul Hakim, M.Si Dosen Fakultas Manajemen UINSA Surabaya.
Sistem pertanian yang terintegrasi atau lebih sering disebut integrated farming merupakan sistem yang memadukan sektor pertanian dengan beberapa sektor lain, salah satunya adalah sektor peternakan. Contoh perpaduan ini berupa penggunaan kotoran ternak sebagai pupuk serta menggunakan limbah pertanian sebagai pakan ternak. Mestinya dengan penerapan integrated farming ini akan lebih menguntungkan karena limbah masing-masing sektor dapat dimanfaatkan sebanyak-banyaknya.
Untuk itulah beliau lantas memperkenalkan pupuk organik pada masyarakat petani dan peternak. Bersama dengan Timnya, M. Firman M, SE., MM., Saiku Rokhim, M. KKK., dan Dr. Mustafa Hermanto, MM. bekerjasama dengan BALITBANG Provinsi Jawa Timur, memperkenalkan metode pembuatan pupuk organik dari bahan dasar kotoran ternak sapi (Vermikompos). Vermikomposting adalah metode menggunakan cacing sebagai media atau alat untuk menguraikan limbah kotoran ternak sapi, diubah menjadi Pupuk Orgnik kaya nutrisi yang mampu memasok nutrisi yang diperlukan untuk membantu mempertahankan pertumbuhan tanaman. Selain itu, kotoran cacing tanah juga kaya usur hara. Pasalnya, aktivitas cacing tanah mampu meningkatkan ketersediaan unsur hara N, P, dan K di dalam tanah. Unsur-unsur tersebut merupakan unsur pokok bagi tanaman. Karena menurut para Peneliti cacing tanah dapat meningkatkan kadar K tersedia 19% dan P tersedia 165%.
Keempat dosen UINSA Surabaya sebelumnya mengadakan sosialisasi kepada warga setempat mengenai keunggulan pupuk organik Kascing dan cara pembuatannya. Keempat dosen ini mengadakan penelitian bertujuan untuk memperkenalkan manfaat vermikomposting bagi sektor pertanian, peternakan maupun sektor perekonomian masyarakat Dusun Ngantru, Desa Sekaran, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro.
Banyak warga Dusun Ngantru sangat antusias terkait pembuatan pupuk ini. Mereka merasa sangat senang dengan program ini, disamping mampu menghasilkan pupuk, tingkat pencemaran akibat kotoran pun dapat berkurang serta dapat menambah perekonomian warga setempat.

0 comments:

Post a Comment